Jilbab, Tren Atau Kewajiban

Assalamualaikum wr.wb
bagi pembaca blog tersayang kami ini , sebenarnya saya berpikir mau ngisi blog apa nih?, nah ide saya muncul ketika saya mencari info-info yang terhangat saat itu, gak perlu jauh -jauh , kita bisa lihat dari diri kita sendiri, tentang JILBAB, pasti anyak artikel / apalah yang sudah memuat tentang pengertian jilbab,nah kalau saya ni tentang " JILBAB, TREN ATAU KEWAJIBAN"..... heheeehhee nih dibawah sini untuk lebih jelasnya .


TAHUKAH KALIAN BAGI KAUM MUSLIM?
sebenarnya jilbab adalah pakaian yang wajib bagi kaum perempuan untuk menutupi auratnya.
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).
Namun,sekarang ini  jilbab sering dialihfungsikan hanya menjadi salah satu gaya berbusana agar tampak menarik.-_-....!#!@$!$!$@$.
 Seperti  di salah satu negara tetangga yang menjadikan jilbab sebagai salah satu budaya berpakaian mereka, coba lihat di lingkungan kita saat ini para perempuan menjadikan jilbab hanya sebagai salah satu trend dalam berpakaian saja loh....
Saat ada acara keagamaan atau pada hari raya ramai-ramai memakai jilbab. Lepas dari momen itu, kembali auratnya dibiarkan diterpa angin. Tidak memandang mereka artis atau bukan, fenomena seperti ini sering kita jumpai di sekitar kita.
Dalam konteks lain, sering pula kita jumpai mereka yang memakai jilbab hanyalah untuk menutupi rambutnya yang menurut mereka sendiri kurang bagus. Namun di kesempatan lain kita dibuat tertegun saat dengan santai dan bangganya ia berjalan di depan umum dengan memamerkan rambut barunya yang baru saja direbonding. Bahkan mereka tidak menyadari tentang hukum rebounding itu sendiri dalam Islam......

Satu alasan lain wanita memakai jilbab ternyata hanya karena ia sering dipuji lebih cantik jika memakai jilbab. Sedangkan hatinya sebenarnya merasa enggan memakai jilbab. Ia memakai jilbab namun terkadang pakaian yang ia kenakan menunjukkan lekuk-lekuk tubuhnya. Hal ini oleh nabi sering disinggung sebagai “wanita yang berpakaian tapi telanjang.” Sayang sekali, karena mereka yang berpakaian ketat atau seksi sudah dijelaskan tidak akan mencium bau surga. Mencium baunya saja diharamkan, apalagi tinggal di dalamnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
Dengan alasan bahwa berbagai perilaku seperti di atas masih lebih baik daripada sama sekali tidak pernah memakai jilbab atau bahkan menghalangi wanita lain untuk berjilbab, mereka seolah-olah ingin ‘mencurangi’ hukum Islam.( astagfirulah aljimmmm ) Seharusnya setiap muslimah memahami bahwa berjilbab itu merupakan suatu kewajiban. Ia mengenakan jilbab karena benar-benar diniatkan mengharap ridha Allah. Hal ini senada dengan sabda rasul yang menyatakan bahwa suatu amal itu tergantung dari niatnya.
Dari Amir Mukminin Abi Hafsh Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Sesungguhnya segala amal tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan apa yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya karena Allah dan rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang akan diraihnya atau wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya kepada apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Insya Allah jika segala sesuatu diniatkan karena Allah, Dzat Yang Abadi, suatu perilaku itu juga akan abadi meski banyak godaan dan hambatan untuk tetap istiqamah.
nah temen-temen kalian sudah tau kan.., nah lebih baik memakai jilbab untuk menutupi aurat kita untuk di ridhoi oleh ALLAH SWT.

p1

Hortatory Exposition

Hortatory Exposition
  Watch your Kids While Watching TV


Television becomes one of the most important devices which takes place in almost houses. It can unite all members of the family as well as separate them. However, is it important to know what your kids are watching? The answer is, of course, absolutely "Yes" and that should be done by all parents. Television can expose things you have tried to protect the children from, especially violence, pornography, consumerism and so on.
Recently, a study demonstrated that spending too much time on watching TV during the day or at bedtime often cause bed-time disruption, stress, and short sleep duration.
Another research found that there is a significant relationship between the amount of time spent for watching television during adolescence and early adulthood, and the possibility of being aggressive.
Meanwhile, many studies have identified a relationship between kids who watch TV a lot and being inactive and overweight.
Considering some facts mentioning above, protect your children with the following tips:
• Limit television viewing to one-two hours each day
• Do not allow your children to have a TV set in their own bedrooms
• Review the rating of TV shows which your children watch
• Watch television with your children and discuss what is happening in the show

Notes on the Generic Structure of this Hortatory Exposition example
Firstly, we have to always remember that the social function of hortatory exposition text is driving the readers to act like the writer thought as stated in the text. Then the purpose of this hortatory is influencing and persuading the readers by presenting the supporting arguments. In many social activities, hortatory is applied for writing recommended thought, sales letter, advertising, speech campaign, and news advertorial.
Thesis: The writer's thought is presented as thesis which is proven with several arguments. In the first paragraph, the writer points his thought about the importance of accompanying children while they are watching TV show. It is important to protect the children from the bad influences of TV show.
Arguments: The next paragraphs show the writer arguments in supporting his thesis. It is supported by various researches that there are a great relationship between watching TV and the watcher's personality. One study describes that much time in watching TV can cause bed-time disruption. The others show the possibility of becoming an aggressive character because of watching television too much.
Recommendation: After stating the thesis and proving with various arguments, the text is completed with the writer's recommendation on how the parents should protect the children from the bed effect of watching TV.
Basically, both hortatory and analytical exposition have the similar position. Both take place as argumentative essays. Both show how important idea of the writer to be known. However the last paragraph of the essay usually make the difference from hortatory and analytical exposition. If it is a hortatory text, it will be ended with a strong recommendation while for analytical exposition, it will be closed with restatement of the writer's first paragraph.

p1

Tips Cara Mengatur Waktu Secara Baik Bijak

Tips Cara Mengatur Waktu Secara Bijak Baik - Banyak yang bilang waktu itu adalah emas dan emas bisa dibeli dengan uang pada umumnya, jadi singkat kata waktu adalah uang. 

Ok..langsung saja yya.. :)

Berikut sebagai contoh cara strategi tips mengatur waktu dengan baik dan bijak, secara getoo yang perlu kamu coba gan
1. Rencanakanlah hari Anda setiap pagi dengan menuliskan hal-hal yang wajib Anda lakukan. Tandai setiap pekerjaan yang telah diselesaikan pada hari itu.
2. Jangan mengunjungi teman sebelum terlebih dahulu memberikan kabar kepadanya atau menghubunginya lewat telepon.
3. Senantiasa menyimpan pulpen, kertas, dan buku catatan dalam kantong bajumu, untuk mencatat setiap rencana yang akan dilakukan.
4. Rencanakan waktu istirahat dan usahakan supaya berbarengan dengan waktu-waktu shalat.
5. Manf’atkan waktu dengan membaca, menghafal, dan pekerjaan positif lainnya.
6. Jika membuat janji, maka tegaskanlah bahwa kedua belah pihak telah menyetujui waktu, tempat, dan alamatnya secara meyakinkan.
7. Perkirakanlah lama perjalanan menuju tempat yang dijanjikan dan tambahkanlah beberapa saat(baca:menit), sebagai kehati-hatian atas hal-hal yang tidak terduga sehingga dapat sampai tepat pada waktunya.
8. Persiapkanlah alat-alat/rujukan yang dibutuhkan ada ditangan Anda sebelum memulai pekerjaan, apakah pekerjaan itu memasak (bagi ibu-ibu), atau menulis makalah, atau mempersiapkan ceramah, atau pekerjaan lainnya.
9. Jauhilah orang-orang yang suka mencuri waktu Anda yang memiliki sikap egois.
10. Janganlah mengambil keputusan untuk pergi dalam rangka menyelesaikan sebuah pekerjaan jika memungkinkan diselesaikan dengan menulis surat/menghubunginya lewat telepon.
11. Jika ada beberapa keperluan kecil/ada beberapa barang yang harus dibeli, maka catatlah dalam daftar yang memuat seluruh keperluan tersebut.
12. Luangkan waktu untuk keluarga anda sekedar untuk makan, belanja atau berlibur bersama..

ok.......selamat mencoba yya,,
semoga waktu anda dapat di gunakan jadi yang lebih baik lagi...
karena waktu tidak dapat di ulang kembali, jangan sampai penyesalan terjadi d suatu saat...
:) :) :)

p1