Hortatory Exposition

Hortatory Exposition
  Watch your Kids While Watching TV


Television becomes one of the most important devices which takes place in almost houses. It can unite all members of the family as well as separate them. However, is it important to know what your kids are watching? The answer is, of course, absolutely "Yes" and that should be done by all parents. Television can expose things you have tried to protect the children from, especially violence, pornography, consumerism and so on.
Recently, a study demonstrated that spending too much time on watching TV during the day or at bedtime often cause bed-time disruption, stress, and short sleep duration.
Another research found that there is a significant relationship between the amount of time spent for watching television during adolescence and early adulthood, and the possibility of being aggressive.
Meanwhile, many studies have identified a relationship between kids who watch TV a lot and being inactive and overweight.
Considering some facts mentioning above, protect your children with the following tips:
• Limit television viewing to one-two hours each day
• Do not allow your children to have a TV set in their own bedrooms
• Review the rating of TV shows which your children watch
• Watch television with your children and discuss what is happening in the show

Notes on the Generic Structure of this Hortatory Exposition example
Firstly, we have to always remember that the social function of hortatory exposition text is driving the readers to act like the writer thought as stated in the text. Then the purpose of this hortatory is influencing and persuading the readers by presenting the supporting arguments. In many social activities, hortatory is applied for writing recommended thought, sales letter, advertising, speech campaign, and news advertorial.
Thesis: The writer's thought is presented as thesis which is proven with several arguments. In the first paragraph, the writer points his thought about the importance of accompanying children while they are watching TV show. It is important to protect the children from the bad influences of TV show.
Arguments: The next paragraphs show the writer arguments in supporting his thesis. It is supported by various researches that there are a great relationship between watching TV and the watcher's personality. One study describes that much time in watching TV can cause bed-time disruption. The others show the possibility of becoming an aggressive character because of watching television too much.
Recommendation: After stating the thesis and proving with various arguments, the text is completed with the writer's recommendation on how the parents should protect the children from the bed effect of watching TV.
Basically, both hortatory and analytical exposition have the similar position. Both take place as argumentative essays. Both show how important idea of the writer to be known. However the last paragraph of the essay usually make the difference from hortatory and analytical exposition. If it is a hortatory text, it will be ended with a strong recommendation while for analytical exposition, it will be closed with restatement of the writer's first paragraph.

p1

Tips Cara Mengatur Waktu Secara Baik Bijak

Tips Cara Mengatur Waktu Secara Bijak Baik - Banyak yang bilang waktu itu adalah emas dan emas bisa dibeli dengan uang pada umumnya, jadi singkat kata waktu adalah uang. 

Ok..langsung saja yya.. :)

Berikut sebagai contoh cara strategi tips mengatur waktu dengan baik dan bijak, secara getoo yang perlu kamu coba gan
1. Rencanakanlah hari Anda setiap pagi dengan menuliskan hal-hal yang wajib Anda lakukan. Tandai setiap pekerjaan yang telah diselesaikan pada hari itu.
2. Jangan mengunjungi teman sebelum terlebih dahulu memberikan kabar kepadanya atau menghubunginya lewat telepon.
3. Senantiasa menyimpan pulpen, kertas, dan buku catatan dalam kantong bajumu, untuk mencatat setiap rencana yang akan dilakukan.
4. Rencanakan waktu istirahat dan usahakan supaya berbarengan dengan waktu-waktu shalat.
5. Manf’atkan waktu dengan membaca, menghafal, dan pekerjaan positif lainnya.
6. Jika membuat janji, maka tegaskanlah bahwa kedua belah pihak telah menyetujui waktu, tempat, dan alamatnya secara meyakinkan.
7. Perkirakanlah lama perjalanan menuju tempat yang dijanjikan dan tambahkanlah beberapa saat(baca:menit), sebagai kehati-hatian atas hal-hal yang tidak terduga sehingga dapat sampai tepat pada waktunya.
8. Persiapkanlah alat-alat/rujukan yang dibutuhkan ada ditangan Anda sebelum memulai pekerjaan, apakah pekerjaan itu memasak (bagi ibu-ibu), atau menulis makalah, atau mempersiapkan ceramah, atau pekerjaan lainnya.
9. Jauhilah orang-orang yang suka mencuri waktu Anda yang memiliki sikap egois.
10. Janganlah mengambil keputusan untuk pergi dalam rangka menyelesaikan sebuah pekerjaan jika memungkinkan diselesaikan dengan menulis surat/menghubunginya lewat telepon.
11. Jika ada beberapa keperluan kecil/ada beberapa barang yang harus dibeli, maka catatlah dalam daftar yang memuat seluruh keperluan tersebut.
12. Luangkan waktu untuk keluarga anda sekedar untuk makan, belanja atau berlibur bersama..

ok.......selamat mencoba yya,,
semoga waktu anda dapat di gunakan jadi yang lebih baik lagi...
karena waktu tidak dapat di ulang kembali, jangan sampai penyesalan terjadi d suatu saat...
:) :) :)

p1

SEJARAH KALIMANTAN BARAT

Kalimantan berasal dari nama kelamantan sejenis buah sagu yang dikonsumsi penduduk di utara pulau ini.[8] Menurut dari C.Hose dan Mac Dougall, nama "Kalimantan" berasal dari 6 golongan suku-suku setempat yakni Dayak Laut (Iban), Kayan, Kenya, Klemantan, Munut, dan Punan. Dalam karangannya, Natural Man, a Record from Borneo (1926), C Hose menjelaskan bahwa Klemantan adalah nama baru yang digunakan oleh bangsa Melayu. Namun menurut Slamet Muljana, kata Kalimantan bukan kata Melayu asli tapi kata pinzaman sebagai halnya kata Malaya, melayu yang berasal dari India (malaya yang berarti gunung).

Kalimantan atau Klemantan berasal dari bahasa Sanksekerta, Kalamanthana yaitu pulau yang udaranya sangat panas atau membakar (kal[a]: musim, waktu dan manthan[a]: membakar). Karena vokal a pada kala dan manthana menurut kebiasaan tidak diucapkan, maka Kalamanthana diucap Kalmantan yang kemudian disebut penduduk asli Klemantan atau Quallamontan yang akhirnya diturunkan menjadi Kalimantan.[9] Terdapat tiga kerajaan besar (induk) di pulau ini yaitu Borneo (Brunei/Barune), Succadana (Tanjungpura/Bakulapura), dan Banjarmasinn (Nusa Kencana). Penduduk kawasan timur pulau ini menyebutnya Pulu K'lemantan[10][11][12], orang Italia mengenalnya Calemantan dan orang Ukraina : Калімантан.

Jika ditilik dari bahasa Jawa, nama Kalimantan dapat berarti "Sungai Intan".[13][14][15]

Sebuah sungai di Kalsel dan transportasi airnya

Sepanjang sejarahnya, Kalimantan juga dikenal dengan nama-nama yang lain. Kerajaan Singasari, misalnya, menyebutnya "Bakulapura" yaitu jajahannya yang berada di barat daya Kalimantan. Bakula dalam bahasa Sanskerta artinya pohon tanjung (mismusops alengi) sehingga Bakulapura mendapat nama Melayu menjadi "Tanjungpura" artinya negeri/pulau pohon tanjung yaitu nama kerajaan Tanjungpura yang sering dipakai sebagai nama pulaunya. Sementara Kerajaan Majapahit di dalam Kakawin Nagara Kretagama yang ditulis tahun 1365 menyebutnya "Tanjungnagara" yang juga mencakup pula Filipina seperti Saludung (Manila) dan Kepulauan Sulu.

Hikayat Banjar sebuah kronik kuno dari Kalimantan Selatan yang bab terakhirnya ditulis pada tahun 1663, tetapi naskah Hikayat Banjar ini sendiri berasal dari naskah dengan teks bahasa Melayu yang lebih kuno pada masa kerajaan Hindu, di dalamnya menyebut Pulau Kalimantan dengan nama Melayu yaitu pulau "Hujung Tanah". Sebutan Hujung Tanah ini muncul berdasarkan bentuk geomorfologi wilayah Kalimantan Selatan pada zaman dahulu kala yang berbentuk sebuah semenanjung yang terbentuk dari deretan Pegunungan Meratus yang menjorok ke laut Jawa. Keadaan ini identik dengan bentuk bagian ujung dari Semenanjung Malaka yaitu Negeri Johor yang sering disebut "Ujung Tanah" dalam naskah-naskah Kuno Melayu. Semenanjung Hujung Tanah inilah yang bersetentangan dengan wilayah Majapahit di Jawa Timur sehingga kemudian mendapat nama Tanjungnagara artinya pulau yang berbentuk tanjung/semenanjung.

Sebutan "Nusa Kencana" adalah sebutan pulau Kalimantan dalam naskah-naskah Jawa Kuno seperti tentang Ramalan Prabu Jayabaya pada masa akhir Majapahit mengenai akan dikuasai Tanah Jawa oleh bangsa Jepang yang datang dari arah Nusa Kencana sebutan untuk wilayah yang sekarang menjadi provinsi Kalimantan Selatan, karena terbukti sebelum menyeberang ke Jawa, tentara Jepang terlebih dahulu menguasai ibukota Kalimantan saat itu yaitu Banjarmasin. Nusa Kencana sering pula digambarkan sebagai Tanah Sabrang yaitu sebagai perwujudan Negeri Alengka yang primitif tempat tinggal para raksasa di seberang Tanah Jawa. Di Tanah Sabrang inilah terdapat Tanah Dayak yang disebutkan dalam Serat Maha Parwa.

Sebutan-sebutan yang lain antara lain: "Pulau Banjar"[16][17], Raden Paku (kelak dikenal sebagai Sunan Giri) diriwayatkan pernah menyebarkan Islam ke Pulau Banjar, demikian pula sebutan oleh orang Gowa, Selaparang (Lombok), Sumbawa dan Bima karena kerajaan-kerajaan ini memiliki hubungan bilateral dengan Kesultanan Banjar; "Jawa Besar" sebutan dari Marcopolo penjelajah dari Italia[18] atau dalam bahasa Arab[19]; dan "Jaba Daje" artinya "Jawa di Utara (dari pulau Madura) sebutan suku Madura terhadap pulau Kalimantan baru pada abad ke-20.
[sunting]
Sejarah
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Kalimantan

Pulau Kalimantan berada di tengah-tengah Asia Tenggara karena itu pulau ini banyak mendapat pengaruh budaya dan politik dari pulau-pulau sekitarnya. Sekitar tahun 400 pulau Kalimantan telah memasuki zaman sejarah dengan ditemukan prasasti Yupa peninggalan Kerajaan Kutai tetapi perkembangan kemajuan peradaban relatif lebih lambat dibandingkan pulau lain karena kendala geografis dan penduduk yang sedikit.

Pada abad ke-14 Odorico da Pordenone, seorang rahib Katolik telah mengunjungi Kalimantan. Sekitar tahun 1362 Majapahit dibawah pimpinan Patih Gajah Mada melakukan perluasan kekuasaannya ke pulau Kalimantan, yaitu negeri-negeri : Kapuas-Katingan, Sampit, Kota Ungga, Kota Waringin, Sambas, Lawai, Kadandangan, Landa, Samadang, Tirem, Sedu, Barune, Kalka, Saludung (Maynila), Solot, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalong, Tanjung Kutei dan Malano tetap yang terpenting di pulau Tanjungpura.[20]

Pulau Kalimantan dahulu terbagi menjadi 3 wilayah kerajaan besar: Brunei, Sukadana/Tanjungpura dan Banjarmasin. Tanjung Dato adalah batas wilayah Brunei dengan Sukadana/Tanjungpura, sedangkan Tanjung Sambar batas wilayah Sukadana/Tanjungpura dengan wilayah Banjarmasin.[21]

Di zaman Hindia-Belanda, Kalimantan dikenal sebagai Borneo. Ini tidak berarti nama Kalimantan tidak dikenal. Dalam surat-surat Pangeran Tamjidillah dari Kerajaan Banjar pada tahun 1857 kepada pihak Residen Belanda di Banjarmasin ia menyebutkan pulau Kalimantan, tidak pulau Borneo. Ini menunjukkan bahwa di kalangan penduduk, nama Kalimantan lebih dikenal dari pada nama Borneo yang dipakai dalam administrasi pemerintahan kolonial Hindia Belanda.

Sebelum tahun 1900, Kalimantan terdiri atas beberapa negara swapraja, kemudian negara Tayan dan Meliau dibentuk 1909, Pinoh tahun 1913 dan Semitau 1916.[22] Nama Kalimantan kembali mulai populer pada sekitar tahun 1940-an. pada tahun 1936 ditetapkan Ordonantie pembentukan Gouvernementen Sumatra, Borneo en de Groote-Oost (Stbld. 1936/68). Borneo Barat menjadi daerah Karesidenan dan sebagai Gouvernementen Sumatra, Borneo en de Groote-Oost yang pusat pemerintahannya adalah Banjarmasin.

Dua tahun kemudian, Gouvernementen van Borneo dibagi dua. Yakni Residente Zuideen en Oosterafdeling van Borneo dengan ibukota Banjarmasin dan Residente Westerafdeling dengan ibukotanya Pontianak. Pada tahun 1938, Hindia Belanda mendirikan tiga provinsi atas eilandgewest yaitu Sumatera beribukota di Medan, Borneo beribukota di Banjarmasin, dan Timur Besar beribukota di Makassar.[23] Tiap-tiap Residente dikepalai seorang Resident dengan Besluit Gouverneur van Borneo tertanggal 10 Mei 1939 No.BB/A-I/3/Bijblad No. 14239 dan No.14239 a) Residensi Kalimantan Barat dibagi menjadi empat afdeling dan 13 onder afdeling.[24]

Pada tanggal 13 Februari 1942 Sakaguchi Detachment menduduki kota Banjarmasin.[25][26] Tanggal 17 Agustus 1945 kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, dimana Borneo-Belanda termasuk salah satu propinsi dari Republik Indonesia.[27][28] Tanggal 9 Nopember 1945 Rakyat Kalimantan (Banjarmasin) mengadakan pemberontakan terhadap pemerintahan yang legal dengan bergerilya di pedalaman dan berhasil menggagalkan rencana Belanda untuk mendirikan Negara Kalimantan.[29] Setelah mengambil alih Kalimantan dari tangan Jepang, NICA mendesak kaum Federal Kalimantan untuk segera mendirikan Negara Kalimantan menyusul Negara Indonesia Timur yang telah berdiri.[30] Maka dibentuklah Dewan Kalimantan Barat tanggal 28 Oktober 1946, yang menjadi Daerah Istimewa Kalimantan Barat pada tanggal 27 Mei 1947; dengan Kepala Daerah, Sultan Hamid II dari Kesultanan Pontianak dengan pangkat Mayor Jenderal. Wilayahnya terdiri atas 13 kerajaan sebagai swapraja seperti pada zaman Hindia Belanda yaitu Sambas, Pontianak, Mempawah, Landak, Kubu, Tayan, Meliau, Sekadau, Sintang, Selimbau, Simpang, Sukadana dan Matan.

Pangeran Muhammad Noor

Dewan Dayak Besar dibentuk tanggal 7 Desember 1946, dan selanjutnya tanggal 8 Januari 1947 dibentuk Dewan Pagatan, Dewan Pulau Laut dan Dewan Cantung Sampanahan yang bergabung menjadi Federasi Kalimantan Tenggara. Kemudian tanggal 18 Februari 1947 dibentuk Dewan Pasir dan Federasi Kalimantan Timur, yang akhirnya pada tanggal 26 Agustus 1947 bergabung menjadi Dewan Kalimantan Timur. Selanjutnya Daerah Kalimantan Timur menjadi Daerah Istimewa Kalimantan Timur dengan Kepala Daerah, Sultan Aji Muhammad Parikesit dari Kesultanan Kutai dengan pangkat Kolonel. Daerah Banjar yang sudah terjepit daerah federal akhirnya dibentuk Dewan Banjar tanggal 14 Januari 1948.

Gubernur Kalimantan dalam pemerintahan Pemerintah RI di Yogyakarta, yaitu Pangeran Muhammad Noor, mengirim Cilik Riwut dan Hasan Basry dalam misi perjuangan mempertahankan kemerdekaan untuk menghadapi kekuatan NICA. Pada tanggal 17 Mei 1949, Letkol Hasan Basry selaku Gubernur Tentara ALRI Wilayah IV Pertahanan Kalimantan memproklamirkan sebuah Proklamasi Kalimantan yang isinya bahwa "Kalimantan" tetap sebagai bagian tak terpisahkan dari Negara Republik Indonesia yang telah diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945. Pemerintah Gubernur Militer ini merupakan upaya tandingan terhadap terbentuknya Dewan Banjar yang didirikan Belanda.

Di masa Republik Indonesia Serikat, Kalimantan menjadi beberapa satuan-kenegaraan yaitu: Daerah Istimewa Kalimantan Barat dengan ibukota Pontianak, Federasi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda, Dayak Besar dengan ibukota sementara Banjarmasin, Daerah Banjar dengan ibukota Banjarmasin, Federasi Kalimantan Tenggara dengan ibukota Kotabaru.

Sejak tahun 1938, Borneo-Hindia Belanda (Kalimantan) merupakan satu kesatuan daerah administratif di bawah seorang gubernur, yang berkedudukan di Banjarmasin, dan memiliki wakil di Volksrad.

Pembentukan kembali provinsi Kalimantan tanggal 14 Agustus 1950 sesudah bubarnya RIS, diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan (dahulu bernama provinsi Kalimantan, salah satu provinsi pertama). Hingga tahun 1956 Kalimantan dibagi menjadi 3 provinsi, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat. Selanjutnya pada tanggal 23 Mei 1957, secara resmi terbentuklah propinsi Kalimantan Tengah yang sebelumnya bernama Daerah Dayak Besar sebagai bentuk pemisahan diri dari Kalimantan Selatan, berdiri menjadi provinsi ke-17 yang independen.

Kemudian dalam Konfrontasi Indonesia-Malaysia, Kalimantan merupakan lokasi utama dalam peristiwa Konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia pada tahun 1962 dan 1966.
[sunting]
Geografi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Geografi Kalimantan

Gunung Kinabalu adalah gunung tertinggi di Kalimantan

Pulau Kalimantan terletak di sebelah utara pulau Jawa, sebelah timur Selat Melaka, sebelah barat pulau Sulawesi dan sebelah selatan Filipina. Luas pulau Kalimantan adalah 743.330 km².

Pulau Kalimantan dikelilingi oleh Laut Cina Selatan di bagian barat dan utara-barat, Laut Sulu di utara-timur, Laut Sulawesi dan Selat Makassar di timur serta Laut Jawa dan Selat Karimata di bagian selatan.

Gunung Kinabalu (4095 m) yang terletak di Sabah, Malaysia ialah lokasi tertinggi di Kalimantan. Selain itu terdapat pula Gunung Palung, Gunung Lumut, dan Gunung Liangpran.

Sungai-sungai terpanjang di Kalimantan adalah Sungai Kapuas (1143 km) di Kalimantan Barat, Indonesia, Sungai Barito (880 km) di Kalimantan Tengah, Indonesia, Sungai Mahakam (980 km) di Kalimantan Timur, Indonesia, Sungai Rajang (562,5 km) di Serawak, Malaysia.

Jalan Nasional RI di Kalimantan sepanjang 6.075,97 km yang secara umum dengan kondisi mantap baru mencapai 77%.[31]
[sunting]
Sumber daya alam

Data pengundulan hutan Kalimantan dari 1900 dan prediksi tahun 2020.[32]

Kalimantan memiliki hutan yang lebat. Namun, wilayah hutan itu semakin berkurang akibat maraknya aksi penebangan pohon.

Hutan Kalimantan ialah habitat alami bagi hewan orang utan, gajah borneo, badak borneo, landak, rusa, tapir dan beberapa spesies yang terancam punah.[3] Karena kekayaan alamnya, wilayah Kalimantan Indonesia merupakan salah satu dari enam koridor ekonomi yang dicanangkan pemerintah Republik Indonesia dimana Kalimantan ditetapkan sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil tambang dan lumbung energi nasional di Indonesia.[33]

Dengan jumlah penduduk yang hanya 5,6% persen dari total penduduk nasional RI, Kalimantan-Indonesia memberi kontribusi sebesar 9,3% terhadap PDB nasional RI yang dihasilkan dari kekayaan alamnya. Sementara daerah lain, porsi sumbangannya terhadap PDB nasional hampir sama atau kurang dari porsi prosentase jumlah penduduknya terhadap nasional.

Porsi investasi di Kalimantan terhadap total investasi nasional RI yang hanya 0,6%. Hal ini amat kontras dengan porsi investasi yang tertanam di Jawa yang besarnya mencapai 72,3% dari total investasi secara nasional. Ini jelas mengisyaratkan bahwa Kalimantan adalah daerah yang terancam tidak berkembang secara ekonomi karena sebagian besar pendapatan yang dihasilkan di daerah ini dibawa ke pulau Jawa.[34] Kalimantan kaya dengan barang tambang diantaranya intan.[35]

p1

kenangan...

aku yang lemah tanpamu
aku yang rentan karena
cinta yang tlah hilang darimu
yang mampu menyanjungku
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
selama mata terbuka
sampai jantung tak berdetak
selama itu pun
aku mampu tuk mengenangmu
darimu
kutemukan hidupku
bagiku
kau lah cinta sejati
yea ohh
bila yang tertulis untukku
adalah yang terbaik untukmu
kan kujadikan kau kenangan
yang terindah dalam hidupku
namun takkan mudah bagiku
meninggalkan jejak hidupku
yang tlah terukir abadi
sebagai kenangan yang terindah

p1

the legend off telaga pasir

ONCE upon a time, there lived a husband and wife in the jungle of Lawu Mountain, East Java. They were Kyai Pasir and his wife Nyai Pasir. They lived peacefully. Kyai Pasir was a farmer. He worked in a field. Nyai Pasir just stayed at home. Everyday she cleaned up the house and cooked for them.

It was a beautiful morning, Kyai Pasir left the house and went to his field. While he was walking, he stumbled upon something. He looked at the thing carefully, "What is this? Is this an egg? But what kind of egg is this? It's very big."

Kyai Pasir put the egg back to the ground. He continued walking. At home, Kyai Pasir told his wife about the egg. "Why didn't you bring the egg home?" asked Nyai Pasir.

"It's really big. I feel really strange about the egg," explained Kyai Pasir.

"If the egg is really big, then we both can eat. Please bring the egg home, Kyai," asked Nyai Pasir.

On the following days, Kyai Pasir went to the field as usual. He planned to bring the egg home as his wife's request.

Kyai Pasir was walking carefully . he did not want to stmble upon the egg for the second time. He looked around. And aha! He found the egg. He carefully brought the egg home.

"Nyai, this is the egg I told you."

"You are right, Kyai. The egg is big. I wonder what animal has this egg."

Nyai Pasit did not wait for long to boil the egg. And when it was done, they both ate the egg.

They both felt very full. And it made them very sleepy. Not long after that they fell asleep. In the morning Kyai and Nyai Pasir woke up as usual. Kyai Pasir took a bath then he went to the field.

On the way to the field, he felt his body so uncomfortable. He felt his body itchy. He stretched his body. Suddenly he felt his throat so hot. He badly needed water. He was screaming in pain. He was so shocked! he saw his skin changed into scales. Just like scales of reptile. He touched his head. He felt something was growing on his head. He was completely shocked. A horn was growing. And he also had a tail. His body slowly getting bigger. He changed into a dragon!

Meanwhile, at home Nyai Pasir also felt the same. She was so panicked. She was screaming. She was running to the field. She wanted to look for her husband. When she arrived at the field, she saw a dragon was moving his body on the ground.

Slowly Nyai Pasir also changed into a dragon. The two dragons were trying to walk but they were too weak to do that. They just could move their bodies on the ground. They moved their bodies so heavily and it made a very big hole. The hole was getting deeper and deeper. Soon water came out of the hole. The water came out very much. And it made a lake. Since then, people named the lake as Telaga Pasir. ***

p1

Berbicara di telepon dalam bahasa Inggris? Saya bisa kok

Apakah Anda seperti orang kebanyakan yang saat disuruh menelepon orang asing dan harus berbahasa Inggris merasa panic atau tak tahu harus bicara apa? Pada dasarnya, berbicara di telepon dalam bahasa Inggris tak sesulit yang Anda pikir. Simak tips-tips berikut agar Anda tak lagi merasa gugup saat harus berbahasa Inggris di telepon.
Perkenalan
Awali semua percakapan telepon dengan memperkenalkan diri Anda: “Hello, this is Dani Sudjono.”. Jika Anda menjawab telepon dan si penelepon tak memperkenalkan dirinya, Anda bisa bertanya: “May I ask who’s calling, please?”
Meminta berbicara dengan seseorang / Meminta sesuatu dengan sopan
Jika Anda menelepon untuk berbicara dengan orang tertentu, maka Anda bisa bertanya:
“May I speak to Mr. John Smith, please?”.
Jika Anda memiliki nomor tujuan atau nomor ekstensi, tapi tak tahu nama si orang yang dituju, maka Anda dapat bertanya:
“Could I have extension number 123?”
Tetapi, jika Anda menelepon dengan maksud tertentu, maka kalimat yang tepat adalah dengan menyampaikan maksud Anda dengan jelas:
“I’m calling to make a reservation.” Atau “I’m calling to book a ticket.”
Menahan dan Menyambungkan telepon orang lain
Bahasa telepon dalam bahasa Inggris untuk “tunggu sebentar” adalah “please hold”. Pada saat Anda akan disambungkan ke ekstensi lainnya, biasanya Anda akan mendengar: “Connecting your call…” atau “Please hold, I’ll transfer you…” Anda bisa mengucapkan hal yang sama jika Andalah yang harus menyambungkan telepon orang lain.
Meninggalkan pesan
Pada saat orang yang Anda telepon tak ada di tempat, bersiaplah untuk meninggalkan pesan. Untuk meninggalkan pesan, Anda bisa menggunakan voicemail (sistem perekam suara digital) atau sebuah answering machine (mesin penjawab telepon yang merekam pesan dalam kaset). Jika Anda berbicara kepada operator, maka mereka biasanya akan bertanya:
“Would you like to leave a message?”
Atau Anda bisa meminta langsung dengan betanya:
“May I leave a message?”
Jangan lupa untuk meninggalkan nomor telepon jika Anda ingin dihubungi kembali.
Meminta untuk berbicara lebih lambat
Jika Anda tak mengerti perkataan lawan bicara dalam bahasa Inggris, maka berterus-teranglah. Segera utarakan dengan berkata:
“My English isn’t very good, could you please speak slowly?” atau
“My English isn’t very strong, could you please repeat one more time?”
Kebanyakan orang akan menghargai kejujuran Anda dan akan dengan senang hati mengulangi perkataan mereka.
Ingatlah untuk mencatat
Jika Anda gugup dalam menelepon menggunakan bahasa Inggris, sangat membantu untuk menyiapkan sebuah catatan. Catat dengan singkat apa yang ingin Anda katakan. Anda dapat menggunakannya untuk mengatur yang ada dipikiran Anda, dan sebagai panduan bila Anda merasa bingung pada saat Anda menelepon.
Selalu bersikap sopan walaupun lawan bicara tak dapat melihat Anda
Sangat penting untuk terdengar sopan di telepon. Gunakan kata-kata seperti, ‘please’ dan ‘could you’ pada saat meminta sesuatu. Ingatlah untuk selalu mengakhiri percakapan dengan ‘Thank you’ dan ‘Goodbye’!


sumber: http://bahasainggris.net/berbicara-di-telepon-dalam-bahasa-inggris-saya-bisa-kok.html

p1